DELISERDANG, samudrakabar.com – Laga penutup Piala Kemerdekaan 2025 sukses besar dan mencatat sejarah baru bagi sepak bola di Sumatera Utara. Stadion Utama Sumut hampir penuh total dengan 22 ribu penonton yang hadir pada pertandingan final, Senin (18/8/2025) malam.
Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, menyampaikan rasa syukur sekaligus optimisme usai pertandingan. Menurutnya, keberhasilan penyelenggaraan event ini menjadi modal besar untuk membawa laga internasional ke Sumut di masa mendatang.
“Kami sangat berterima kasih kepada PSSI yang telah memberikan kepercayaan kepada Sumut. Mudah-mudahan tidak ada hal krusial yang terjadi, sehingga kami percaya diri dan siap menggelar pertandingan internasional berikutnya,” ujar Bobby Nasution usai laga di Stadion Utama Sumut, Deliserdang.
Pada partai puncak, Timnas U-17 Indonesia harus mengakui keunggulan Mali dengan skor tipis 2-1. Garuda Muda hanya mampu membalas lewat gol Fadly Alberto pada akhir babak pertama. Meskipun kalah, Bobby menilai atmosfer pertandingan sangat luar biasa.
“Saya berterima kasih kepada seluruh masyarakat Sumut yang sudah meramaikan event ini. Luar biasa partisipasinya, semua berjalan aman dan kompak mendukung Timnas. Kalah menang itu biasa, yang penting sportivitas tetap dijaga,” ungkapnya.
Sebelumnya, laga antara Indonesia U-17 melawan Uzbekistan pada 15 Agustus juga berhasil menarik lebih dari 21 ribu penonton. Bahkan, jumlah penonton di laga final melampaui catatan Piala Dunia U-17 2023 saat Indonesia menghadapi Panama di Gelora Bung Tomo.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir menilai Sumut layak dijadikan kandang bagi Timnas. Ada tiga hal yang menjadi pertimbangan PSSI, yaitu fasilitas, keseriusan pemerintah daerah, dan antusiasme penonton.
“Kami PSSI tentu bangga dan optimis bahwa Sumatera Utara bisa menjadi kandang Timnas. Dari sisi jumlah penonton, untuk pertandingan U-17 internasional belum ada daerah lain yang sepadat Sumut. Ini luar biasa,” kata Erick Thohir.
Suporter yang hadir juga mengaku terkesan dengan suasana stadion. Dani, salah seorang penonton, mengatakan atmosfer Stadion Utama Sumut sangat memukau.
“Luar biasa atmosfernya, lihat interaksi suporter, kekompakan, nyanyi bareng, bikin merinding. Ini masih U-17, bayangkan kalau senior, pasti lebih dahsyat. Sayangnya banyak kawanku tidak dapat tiket karena habis,” ucap Dani.
Hasil akhir turnamen menempatkan Mali sebagai juara dengan poin sempurna (9 poin). Indonesia berada di posisi kedua dengan 5 poin, Tajikistan di peringkat ketiga (2 poin), dan Uzbekistan menutup klasemen dengan 1 poin.